ANALISIS
BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA
MAKALAH
OLEH
ZULFAHMI
WILDANUL HUSNA
SINTA ELFINA
FADHILA KHAIRANI
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2012
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas dengan segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis
Bisnis Dan Studi Kelayakan Usaha”. Kemudian salawat dan salam penulis sampaikan
untuk Nabi besar Muhammad SAW yang telah banayak memberikan contoh tauladan bagi
umatnya.
Makalah ini berisikan tentang informasi analisa
bisnis dan bagaimana studi kelayakan usaha. Makalah ini merupakan tugas dari
mata kuliah kewirausahaan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak
lepas dari kesalahan dan kekurangan karena
sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Untuk itu saran dan kritik
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini sangat penulis harapkan.
Padang, 1 Oktober 2012
Penulis
I.I Latar Belakang
Sebelum
bisnis baru dimulai atau dikembangkan terlebih dahulu harus diadakan penelitian
tentang apakah bisnis yang akan dirintis atau dikembangkan menguntungkan atau
tidak. Bila menguntungkan, apakah keuntungan itu memadai dan dapat diperoleh
secara terus menerus dalam waktu yang lama? Secara teknis mungkin saja usaha
itu layak dilakukan, tetapi secara ekonomis dan sosial kurang memberi manfaat.
Untuk itu, ada dua studi atau analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui
layak tidaknya suatu bisnis dimulai atau dikembangkan, yaitu:
1. Studi
kelayakan usaha (feasibility study of businesses)
2. Analisis
SWOT (Strengh-kekuatan, Weakness-kelemahan, Opportunity-peluang,
Threat-ancaman)
I.2 Rumusan Masalah
1. Jelaskan
pengertian studi kelayakan usaha?
2. Jelaskan
proses dan tahapan kelayakan studi kelayakan?
3. Jelaskan
analisis kelayakan bisnis?
4. Jelaskan
kriteria investasi?
I.3 Tujuan
1. Dapat
menjelaskan pengertian studi kelayakan usaha
2. Dapat
menjelaskan proses dan tahapan kelayakan studi kelayakan
3. Dapat
menjelaskan analisis kelayakan bisnis
4. Dapat
menjelaskan kriteria investasi
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Studi Kelayakan Usaha
Studi
kelayakan usaha adalah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis
dilaksanakn dengan menguntungkan secara terus menerus. Studi ini pada dasarnya
membahas berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses
pemilihan proyek bisnis agar mampu memberikan mafaat ekonomis dan sosial
sepanjang waktu.
Hasil
studi kelayakan bisnis pada prinsipnya bisa digunakan antara lain:
1. Untuk
membuka usaha baru, misal: membuka toko.
2. Untuk
mengembangkan usaha yang sudah ada, misal: untuk memperluas cakupan usaha.
3. Untuk
memilih jenis usaha atau investasi yang paling menguntungkan, misal: pilihan
usaha dagang.
Adapun
pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan studi kelayakan usaha,
diantaranya:
1. Pihak
wirausaha (pemilik perusahaan)
Studi kelayakan usaha penting dilakukan
supaya kegiatan bisnisnya tidak mengalami kegagalan dan memberi kepanjangan
sepanjang waktu
2. Pihak
investor dan penyandang dana
Studi kelayakan usaha penting untuk
memilih jenis investasi yang paling menguntungkan dan sebagai jaminan atas
modal yang ditanamkan.
3. Pihak
masyarakat dan pemerintah
Studi kelayakan usaha sangat diperlukan
terutama sebagai bahan kajian apakah usaha yang didirikan atau dikembangkan
bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya atau sebaliknya justru merugikan.
2.2
Proses
dan Tahap Studi Kelayakan
Langkah-langkah
studi kelayakan usaha:
1. Tahap
penemuan ide
Adalah
tahap dimana wirausaha memiliki ide untuk merintis usaha barunya
2. Tahap
memformulasikan tujuan
Adalah
tahap perumusan visi dan misi bisnis
3. Tahap
analisis
Adalah proses sistematis yang dilakukan
untuk membuat suatu keputusan apakah bisnis tersebut layak dilaksanakan atau
tidak. Adapun aspek-aspek yang harus diamati dan dicermati dalam tahap analis
yaitu:
a. Aspek
pasar mencakup produk yang akan dipasarkan, dll.
b. Aspek
teknik produksi/operasi mencakup gedung, bangunan, dll.
c. Aspek
manajemen mencakup organisasi, aspek pengelolaan, dll.
d. Aspek
finansial/keuangan mencakup sumber dana, penggunaa dana, dll.
4. Tahap
keputusan
Setelah dievaluasi, dipelajari,
dianalisis dan hasilnya meyakinkan, maka langkah berikutnya adalah tahapan
mengambil keputusan apakah bisnis layak dilaksanakan atau tidak.
2.3
Analisis
Kelayakan Bisnis
a.
Analisis Aspek
Pemasaran
Ada beberapa
komponen yang harus dianalisis dan dicermati diantaranya:
1.
Kebutuhan dan keinginan konsumen
2.
Segmentasi pasar
3.
Target
4.
Nilai tambah
5.
Masa hidup produk
6.
Struktur pasar
7.
Persaingan dan strategi pesaing
8.
Ukuran pasar
9.
Pertumbuhan pasar
10. Laba
kotor
11. Pangsa
pasar
b.
Analisis
Aspek Produksi/Operasi
Ada beberapa komponen
yang harus dianalisis dan dicermati diantaranya:
1. Lokasi
operasi
2. Volume
operasi
3. Mesin
dan peralatan
4. Bahan
baku dan bahan penolong
5. Tenaga
kerja
6. Lay-out
c.
Analisis Aspek Manajemen
Ada beberapa komponen
yang harus dianalisis dan dicermati diantaranya:
1. Kepemilikan
2. Organisasi
3. Tim
manajemen
4. Karyawan
d.
Analisis Aspek Keuangan
Ada beberapa komponen
yang harus dianalisis dan dicermati diantaranya:
1. Kebutuhan
dana
2. Sumber
dana
3. Proyeksi
neraca
4. Proyeksi
laba rugi
5. Proyeksi
aliran kas (cash flow), terbagi atas:
a. Aliran
kas masuk merupakan peneriman berupa hasil penjualan atau pendapatan
b. Aliran
kas keluar merupakan biaya termasuk pembayaran bunga dan pajak
c. Aliran
kas masuk bersih merupakan selisih dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar
ditambah penyusutan dengan diperhitungkan bunga setelah pajak. Rumus:
Aliran
kas masuk bersih = laba setelah pajak + penyusutan + (1 – tarif pajak) bunga
2.4
Kriteria
Investasi
Untuk
mengetahui layak tidaknya suatu investasi yang dilakukan dan menguntungkan
secara ekonomis dipergunakan empat kriteria yaitu metode Payback Period, Net Present Value, Intenal Rate Of Return Dan
Probability Index.
a. Payback
Period (PBP)
Payback Period adalah periode yang
diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi.
Rumus :
Payback Period = Nilai
Investasi x 1 tahun
Kas Masuk Bersih
Jika
payback period lebih pendek waktunya daripada maximum payback period, maka
usulan investasi dapat diterima.
b. Kriteria
Nilai Bersih Sekarang
Rumus
: –
Dimana:
NPV = Nilai bersih sekarang
Bt = Benefit (aliran kas masuk pada periode t)
i = Interest (tingkat bunga bank yang berlaku)
t = Periode waktu
(1 + i)t = Discount factor atau
faktor nilai sekarang
c. Kriteria
Rasio Manfaat – Biaya (Benefit Cost Ratio)
Rumus
:
d. Kriteria
Internal Rate of Return (IRR)
Adalah
suatu interest rate (i) yang membuat nilai Net Present Value (NPV) menjadi nol
atau disebut juga indeks keuntungan (profitability index – PI). Kriteria IRR
adalah :
Bila IRR > MARR, maka bisnis layak
secara ekonomis
dimana,
MARR = Minimum Atractive Rate of
Return
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
Studi
kelayakan usaha adalah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis
dilaksanakn dengan menguntungkan secara terus menerus.
Sebelum
bisnis baru dimulai atau dikembangkan terlebih dahulu harus diadakan penelitian
tentang apakah bisnis yang akan dirintis atau dikembangkan menguntungkan atau
tidak. Bila menguntungkan, apakah keuntungan itu memadai dan dapat diperoleh
secara terus menerus dalam waktu yang lama? Secara teknis mungkin saja usaha
itu layak dilakukan, tetapi secara ekonomis dan sosial kurang memberi manfaat.
Untuk
itulah pentingnya analisis bisnis dan studi kelayakan usaha agar bisnis yang
akan kita jalankan sesuai dengan harapan
kita dimasa yang akan datang.
0 komentar:
Posting Komentar