Selamat datang di website saya, semoga isi website saya berkenan di hati anda semua :D

Blog ini berisi informasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi kita semua
Dan jika ada kritik dan saran mohon diberi tahu agar admin dapat memperbaikinya. Terima kasih ^_^

Pages

Senin, 22 Oktober 2012

Makalah Strategi Pembelajaran Kooperatif


MAKALAH

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE  DISKUSI DAN TEKNIK JIGSAW PADA POKOK BAHASAN UANG DAN PERBANKAN
DI SMA NEGERI 1 SUNGAI PENUH


Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Akhir
Sebagai Pengganti Ujian Semester Pada Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Ekonomi
Di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang



 
OLEH
ZULFAHMI
NIM : 18911


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012





KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan  kepada Allah SWT atas dengan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penerapan Teknik pada Pembelajaran Ekonomi dengan Metode  Diskusi Jigsaw  Strategi Pembelajaran Kooperatif pada Pokok Bahasan Uang dan Perbankan Di Sma Negeri 1 Sungai Penuh”. Kemudian salawat dan salam penulis sampaikan untuk Nabi besar Muhammad SAW yang telah banayak memberikan contoh tauladan bagi umatnya.
Makalah ini berisikan tentang informasi strategi pembelajaran kooperatif dengan menggunakan metode diskusi Jigsaw yang dapat digunakan dalam mata pelajaran ekonomi SMA kelas X. Makalah ini merupakan tugas akhir dari mata kuliah SPE.
Selesainya penyusunan ini berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih kepada pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan dan memberikan kemudahan-kemudahan dalam makalah ini. Terutama kepada ibu  ELIYA SARTIKA,S.Pd selaku guru mata pelajaran ekonomi  yang mengajar di SMA Negeri 1 sungai penuh. Dan kepada teman saya yang setia membantu saya dalam membuat makalah.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan  karena sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Untuk itu saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini sangat penulis harapkan.

              Padang, 15 Mei 2012


              Penulis


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR                                                                                            i
DAFTAR PUSTAKA                                                                                          10
LAMPIRAN
              RPP
MEDIA


BAB I
PENDAHULUAN


Pelaksanaan pembelajaran yang aktif ,inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan baik yang akan dilaksanakan di dalam maupun di luar kelas diperlukan persiapan yang matang oleh pendidik semua mata pelajaran. Persiapan yang dimaksud adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan skenario dalam pembelajaran.Dalam penyusunan RPP seorang pendidik perlu memperhatikan pendekatan dan metode jenis apa yang akan dipilih dan dipakai dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Pemilihan suatu pendekatan dan metode tentu harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan sifat materi yang akan menjadi pembelajaran.Pada hakikatnya tidak pernah terjadi satu materi pelajaran disajikan dengan menggunakan hanya satu metode. Pembelajaran dengan menggunakan banyak metode akan menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih bermakna (Rustaman,2003:107). Hal ini dilakukan agar tujuan pembelajaran yang telah disusun dapat tercapai dengan baik.
Metode apa yang paling tepat untuk diterapkan dalam suatu proses pembelajaran ? Hal itu jelas harus dikuasai oleh guru. Lebih jelasnya adalah bahwa dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) guru harus mampu menguasai berbagai metode yang paling tepat sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan.
Penguasaan terhadap metode, alat / media dan teknik pembelajaran ini harus diterapkan dan tercermin dalam program pembelajaran. Jadi pada intinya proses pembelajaran harus bervariatif, metode yang digunakan tidak monoton, sehingga potensi yang ada pada masing-masing anak dapat dikembangkan secara optimal.
Berbagai tuntutan di atas akan dapat terlaksana dengan baik apabila guru yang bersangkutan memiliki kemampuan professional, artinya baik dalam motivasi untuk mengajar maupun kemampuan secara teknis instruksional, guru tersebut benar-benar dapat diandalkan.
Salah satu bentuk profesionalitas seorang guru adalah jika yang bersangkutan mampu menerapkan metode mengajar yang baik, salah satunya adalah metode diskusi dalam pembelajaran.
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.    Jelaskan definisi strategi pembelajaran yang digunakan dalam RPP?
2.    Jelaskan metode yang digunakan dalam RPP?
3.    Jelaskan teknik atau cara pelaksanaan metode tersebut?

Dari rumusan masalah di atas dapat diketahui tujuan pembuatan makalah ini adalah:
1.    Mendefinisikan definisi strategi pembelajaran yang digunakan dalam RPP
2.    Menjelaskan metode yang digunakan dalam RPP
3.    Menjelaskan teknik atau cara pelaksanaan metode tersebut


BAB II
PEMBAHASAN


Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal (J. R. David, 1976). Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran.
Sementara itu, (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dapat pula diartikan sebagai usaha guru dalam menggunakan beberapa variabel pengajaran (tujuan, bahan, metode dan alat, serta evaluasi) agar dapat mempengaruhi siswa untu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan RPP yang terlampir, strategi pembelajaran yang dapat diterapkan guru adalah srategi pembelajaran kooperatif. Strategi pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender.
Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Nur (2000), semua model pembelajaran ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan.
Struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan pada model pembelajaran kooperatif berbeda dengan struktur tugas, struktur tujuan serta struktur penghargaan model pembelajaran yang lain.
Tujuan srategi pembelajaran kooperatif adalah hasil belajar akademik siswa meningkat dan siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya, serta pengembangan keterampilan sosial.
Pembelajaran kooperatif berbeda dengan strategi pembelajaran yang lain. pembelajaran tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang lebih menekankan pada proses kerja sama dalam kelompok. Dalam pembelajaran kooperatif, tujuan yang diingin dicapai bukan hanya tujuan akademik atau pengetahuan akan kompetensi, akan tetapi juga unsur kerja sama dalam upaya penguasaan kompetensi tersebut.
Penekanan pada kerja sama inilah yang menjadi ciri khas dari pembelajaran kooperatif  (Sanjaya, 2009). Menurut Sanjaya (2009), prosedur pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri atas empat tahap, yaitu:
a)      penjelasan materi :
Proses penyampaian pokok-pokok materi pelajaran sebelum siswa siswa belajar dalam kelompok. Tahapan bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa terhadap pokok materi pelajaran. Pada tahap ini, guru memberikan gambaran umum tentang materi pelajaran yang harus dikuasai yang selanjutnya siswa akan diperdalam pada pembelajaran kelompok. Guru dapat menggunakan metode ceramah, brainstorming, tanya jawab, presentasi atau demonstrasi. Penggunaan media dalam hal ini sangat penting agar penyajian dapat lebih menarik.
b)      belajar dalam kelompok:
Pada tahap ini siswa bekerja dalam kelompoknya masing-masing yang telah dibentuk sebelumnya. Kelompok dibentuk secara heterogen dan mengakomodasi sebanyak mungkin variable pembeda. Melalui pembelajaran dalam kelompok, siswa didorong untuk melakukan tukar-menukar informasi dan pendapat, mendiskusikan permasalahan secara bersama, membandingkan jawaban mereka, dan mengoreksi hal-hal yang kurang tepat.
c)      penilaian:
Penilaian dalam pembelajaran kooperatif dapat dilakukan dalam bentuk tes atau kuis. Penilaian dapat dilakukan secara individual maupun secara kelompok. Penilaian individual akan memberikan informasi kemampuan setiap siswa secara individu, dan penilaian kelompok akan memberikan informasi kemampuan setiap kelompok. Hasil akhir penilaian dapat mengekuilibrasi penilaian individu dan penilaian kelompok. Nilai setiap kelompok memiliki nilai yang sama terhadap semua anggota kelompoknya, karena nilai kelompok merupakan hasil kerja sama setiap kelompok.
d)     pengakuan tim:
Pada tahap ini, guru memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap siswa. Di mana penetapan tim yang dianggap paling menonjol dan berprestasi untuk kemudian diberikan perhargaan. Pengakuan dan pemberian penghargaan diharapkan dapat memotivasi siswa dan tim untuk terus membangkitkan semangat berprestasi.

Menurut Nur (2000), prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut:
1.      Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya.
2.      Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota
3.      Kelompok mempunyai tujuan yang sama.
4.      Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.
5.      Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.
6.      Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
7.      Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Sedangkan ciri-ciri model pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut :
1.      Siswa dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.
2.      Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender.
3.      Penghargaan lebih menekankan pada kelompok dari pada masing-masing individu.

Dalam pembelajaran kooperatif dikembangkan diskusi dan komunikasi dengan tujuan agar siswa saling berbagi kemampuan, saling belajar berpikir kritis, saling menyampaikan pendapat, saling memberi kesempatan menyalurkan kemampuan, saling membantu belajar, saling menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman lain.

Terdapat 6(enam) langkah dalam model pembelajaran kooperatif.
1.      Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengkomunikasikan kompetensi dasar yang akan dicapai serta memotivasi siswa.
2.      Menyajikan informasi. Guru menyajikan informasi kepada siswa.
3.      Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar. Guru menginformasikan pengelompokan siswa.
4.      Membimbing kelompok belajar. Guru memotivasi serta memfasilitasi kerja siswa dalam kelompok kelompok belajar.
5.      Evaluasi. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
6.      Memberikan penghargaan. Guru memberi penghargaan hasil belajar individual dan kelompok.


Ø  Keunggulan
·         Tidak selalu bergantung kepada guru
·         Dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide dari siswa
·         Memberdayakan siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar
·         Mengembangkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata
Ø  Kelemahan
·         Membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai keberhasilan
·         Penilaian lebih didasarkan kepada kelompok
·         Kemampuan secara individual dari siswa berbeda


Pembelajaran Kooperatif dengan Menggunakan Metode Diskusi
·         Pengertian Metode Diskusi
Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan (Killen, 1998) dalam Dharma (2008).  Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu secara bersama-sama.

·         Penggunaan Metode Diskusi Jigsaw
Berdasarkan RPP yang menggunakan metode diskusi sebagai Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) untuk mencapai tujuan pembelajaran maka salah satu metode diskusi yang akan diterapkan yaitu metode diskusi Jigsaw. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini pertama kali dikembangkan oleh Aronson dkk.


Teknik atau cara mengaplikasikan tipe Jigsaw dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
a.    Guru membagi suatu kelas menjadi beberapa kelompok, dengan setiap kelompok terdiri dari 4-6 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda baik tingkat kemampuan tinggi, sedang, dan rendah serta jika mungkin anggota berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda tetapi tetap mengutamakan kesetaraan jender. Kelompok ini disebut kelompok asal. Jumlah anggota dalam kelompok asal menyesuaikan dengan jumlah bagian materi pelajaran yang akan dipelajari siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dalam tipe Jigsaw ini, setiap siswa diberi tugas mempelajari salah satu bagian materi pembelajaran tersebut. Semua siswa dengan materi pembelajaran yang sama belajar bersama dalam kelompok yang disebut kelompok ahli (Counterpart Group/CG). Dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian materi pembelajaran yang sama, serta menyusun rencana bagaimana menyampaikan kepada temannya jika kembali ke kelompok asal. Kelompok asal ini oleh Aronson disebut kelompok jigsaw (gigi gergaji).
b.    Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok ahli maupun kelompok asal, selanjutnya   dilakukan presentasi masing-masing kelompok atau dilakukan pengundian salah satu kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi pada materi pembelajaran yang telah didiskusikan.
c.    Guru memberikan kuis untuk siswa secara individual.
d.   Guru memberikan penghargaan pada kelompok melalui skor penghargaan berdasarkan    perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya (terkini).
e.    Materi sebaiknya secara alami dapat dibagi menjadi beberapa bagian materi pembelajaran.
f.     Perlu diperhatikan bahwa jika menggunakan tipe Jigsaw untuk belajar materi baru, perlu dipersiapkan suatu tuntunan dan isi materi yang runtut serta cukup sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Dengan melihat karakteristik model pembelajaran kooperatif yang lebih menekankan pada aktivitas belajar secara berkelompok, model ini dapat dijadikan salah satu alternatif metode pembelajaran di kelas. Terlebih lagi terdapat banyak tipe pada model pembelajaran ini yang dapat disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik serta materi pembelajaran yang akan dibahas. Dengan melibatkan siswa secara aktif pada proses pembelajaran di dalam kelas, diharapkan siswa dapat lebih ikut bertanggung jawab terhadap peningkatan kemampuan belajarnya sendiri. Proses pembelajaran pun akan menjadi lebih menarik dan tidak membosankan sehingga diharapkan hasil belajar juga akan meningkat.

Seluruh peserta diskusi harus selalu aktif dalam kegiatan belajar mengajar baik itu berupa bertanya, memberikan jawaban, maupun memberikan sanggahan agar tujuan dari pembelajaran tersebut dapat dicapai dengan maksimal.


DAFTAR PUSTAKA
Gulo, W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo
Sanjaya, Wina (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana, Prenada Media Group


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah                      : SMA NEGERI 1 SUNGAI PENUH
Mata Pelajaran       : Ekonomi
Kelas / Semester   : X (sepuluh) / 2

Standar Kompetensi       : 7. Memahami uang dan perbankan

Kompetensi Dasar                           : 7.1 Menjelaskan konsep permintaan dan penawaran uang

Indikator Pencapaian Kompetensi :
1. Mendeskripsikan pengertian uang
2. Mengidentifikasi fungsi uang
3. Mendeskripsikan permintaan uang
4. Mendeskripsikan penawaran uang

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat mendeskripsikan pengertian uang
b) Siswa dapat mendeskripsikan fungsi uang
c) Siswa dapat mendeskripsikan permintaan uang
d) Siswa dapat mendeskripsikan penawaran uang

B. Materi Pokok
Permintaan dan penawaran uang

C. Uraian Materi
a) Pengertian uang
b) Fungsi uang
c) Permintaan uang
d) Penawaran uang

D. Pendekatan
Kontekstual

E. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok dan studi kepustakaan

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
•Memahami uang dan perbankan
•Pengertian dan fungsi uang melalui referensi
•Siswa dapat Mendeskripsikan pengertian permintaan dan penawaran uang dan menggambarkan kurvanya.


F. Skenario Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Apersepsi
Guru menjelaskan kompetensi dasar yang harus dicapai dan Indikator Pencapaian Kompetensi pencapaian kompetensi dasar. Kemudian guru mempersilahkan siswa untuk melihat tayangan yang berhubungan dengan uang.
b. Motivasi
Uang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari dan memiliki fungsi yang sangat penting dalam kegiatan ekonomi.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a. Siswa dapat Menjelaskan konsep permintaan dan penawaran uang.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a. Siswa dikelompokkan menjadi empat kelompok, di mana masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang (disesuaikan dengan jumlah siswa).
b. Kelompok pertama diberi tugas untuk mendeskripsikan pengertian uang.
c. Kelompok kedua diberi tugas untuk mendeskripsikan fungsi uang.
d. Kelompok ketiga diberi tugas untuk mendeskripsikan permintaan uang.
e. Kelompok keempat diberi tugas untuk mendeskripsikan penawaran uang.
f. Masing-masing kelompok mempersentasikan tugasnya di depan kelas, sedangkan kelompok yang lain menanggapi.
g. Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
a. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
b. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.

3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa melakukan refleksi
b. Penilaian (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);
• Hasil kerja kelompok (kognitif)
• Lembar pengamatan (afektif)
• Lembar pengamatan (psiko motorik)
c. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang terdapat pada LKS Ekonomi .

G. Sumber dan Alat
Buku teks, LKS dan spidol
                                                                    Mengetahui
                                                                                            SUNGAI PENUH,  JANUARI 2012
Kepala SMAN 1 SUNGAI PENUH                                              Guru Mapel Ekonomi



        DARIYO,S.Pd,M.Kom                                                           ELIYA SARTIKA,S.Pd
NIP: 19661007 199101 1 001                                            NIP: 19780803 200801 2 002


MEDIA
Media yang digunakan yaitu antara lain:
1.    Laptop
2.    Buku teks pelajaran ekonomi
3.    Infokus

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More